Candi Gedong Songo, Wisata Alam Berundak dengan Sensasi Hijau

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Jika berkunjung ke Kota Semarang, jangan lewatkan kesempatan untuk mampir ke arah selatan Kota Semarang. Mengapa? Karena di situ, Anda akan melewati daerah Ungaran hingga sampai di Kabupaten Semarang.

Kabupaten Semarang memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tak heran, tidak sedikit warga Semarang yang memilih kabupaten ini sebagai tempat untuk menghabiskan waktu liburan maupun hanya sekadar melepas penat.

Salah satu destinasi wisata tersebut adalah Candi Gedong Songo. Kawasan wisata ini berlokasi di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Untuk mencapai lokasi ini dibutuhkan waktu kurang lebih 1 – 1,5 jam dengan mengendarai sepeda motor dari Kota Semarang. Jaraknya pun tidak terlalu jauh, hanya sekitar 40 km untuk sampai ke lokasi wisata.

Nama Gedong Songo sendiri diambil dari Bahasa Jawa, di mana Gedong adalah bangunan dan Songo adalah Sembilan. Sehingga Gedong Songo memiliki arti Sembilan Candi. Sembilan candi tersebut tersebar merata di lereng Gunung Ungaran.

Setiba di objek wisata ini, pengunjung akan disapa oleh kesegaran udara yang menyejukan. Tak heran, kawasan ini terletak di dataran tinggi sehingga udara segar pun mudah didapat. Tak hanya itu, mata para pengunjung juga ikut dimanjakan oleh hijaunya pemandangan di objek wisata ini, karena selama perjalanan mengelilingi kesembilan candi, pengunjung akan menjumpai banyak pohon pinus yang meneduhkan perjalanan berkeliling yang berundak.

Jalanan di lokasi wisata ini memang berundak, karena, meski tersebar di lereng Gunung Ungaran, para pengunjung harus menapaki jalan yang menanjak untuk berpindah dari candi pertama hingga candi kesembilan.

Asyik memang untuk menyusuri candi-candi dengan berjalan kaki karena udara di daerah situ pun terbilang bersahabat untuk menjadi teman perjalanan. Namun, bagi para pengunjung yang belum terbiasa, mereka bisa menyewa jasa kuda sebagai sarana transportasi untuk menikmati perjalanan dan menjumpai candi-candi yang tersebar. Adapun biaya yang diperlukan untuk menyewa kuda bermacam-macam, bergantung pada lokasi yang kita kunjungi.

Berbagai fasilitas atau lokasi yang asyik untuk dikunjungi dan dinikmati pun beraneka ragam, diantaranya wisata desa, permandian air panas, sumber air panas yang mengandung belerang, pemandangan kota, dan yang pasti arsitektur candi-candi itu sendiri.

Konon, Candi Gedong Songo adalah candi peninggalan Hindu. Pada tahun 1740, Sir Thomas Stamford Raffles hanya menemukan tujuh buah candi, sehingga dia menyebutnya Candi Pitoe. Dalam bahasa Jawa, pitoe berarti tujuh.
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tahun 1908, arkeolog Belanda, Van Stein Callenfels menemukan dua candi baru. Selanjutnya nama Candi Pitoe berubah menjadi Gedong Songo.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1928-1929 candi pertama dan candi kedua dipugar. Namun, pada tahun 1972-1982, pemerintah melakukan pemugaran secara total ke semua candi.

Saat berkunjung ke objek wisata Gedong Songo, pengunjung tidak hanya menikmati wisata alam, tetapi juga arsitektur dan jalanan berundak yang menambah sensasi wisata. Hanya dengan merogoh kocek Rp 7 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati itu semua. Namun, untuk masuk ke permandian air panas dan menyewa jasa kuda, pengunjung akan dikenakan tarif lagi. (Klaudia/DiPandanaran)

Tinggalkan komentar